Langsung ke konten utama

Tanpa Karsa

Atas apa yang tersisa
Ku goreskan sebuah tinta air mata
Menuliskan sajak,
Semata untuk bumi tercinta

Bumiku,
Gelisah aku mendengar kabarmu
Semestamu merintih tanpa diperdulikan

Suara tangis serentak menggema telingaku
Mengiris hati dengan penuh pilu

Aku malu,
Tak bisa merawatmu dengan sebaiknya waktu

Apakah kau merasa diabaikan?
Hingga lautmu menyapu daratan
Anginmu berhembus tak karuan
Lempeng‐lempeng bumimu berdesahan

Bentala,
Apa ini sebuah petaka?
Untuk kita yang mengaku dunia sebagai surga,
Apakah ini sebuah karma?
Untuk kita yang tak pernah peduli pada semesta,

Yang begitu megah dan istimewa,
Yang tak pernah membuat kecewa saat berkelana,
Yang menjadi nuansa paling nyata,
Yang menawarkan panorama begitu jelita,

Kini,
Erat dengan cerita
Menjadi pusaka tanpa sandiwara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepi

Aku ini hanya seorang diri yang mempunyai berbagai ambisi dan berbagai kawan dengan perbedaan persepsi entahlah, berulang kali menyatu bersosialisi tampaknya diri ini tetap merasa sepi kata kawan 'bawalah saja hepi' begitulah, deritanya seorang diri yang sudah berusaha menulusuri hingga dirinya terus ditertawai sungguh aku tak menyukai sebuah kata misteri ialah 'sepi' -nvrzaa

Setengah Sadar

Hidupkanlah  hati kami Tingkatkanlah sabar kami Jika saja yang berada dibumi, akan pergi dan tak kembali. Kumpulkanlah tenaga setelah terkuras habis air mata Jika saja hujan bisa menghapus semua Sesal mungkin takkan pernah ada. -nvrzaa

Wahai hati

Wahai hati Bisakah kau tahan untuk tak merasa Bertahan atas luka yang baru terasa Terbesit manisnya pandangan itu Hingga lupa membedakan cinta dan dusta Dari mulai dingin itu,aku merasa hangat Sebuah pundak menyilahkanku bersandar Sampai malam tiba tetap hangat ku rasa Dan, ternyata......... Aku hanya mempunyai rasa Bukan soal cinta O,hati! Hingga kala jarak menjadi teman kita Sampai jumpa untuk rasa yang bersinggah istimewa! -nvrzaa